
Bengkulu, bengkuluekspress.com – Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dibawah KPP Pratama 1 Bengkulu terbesar berasal dari Industri Pengolahan, TBS dan Batubara.
Diungkapkan Nanik Triwahyuningsih, dari periode Januri hingga Juni 2022 54% dari total transaksi PPN berasal dari sektor pertambangan batubara, tandan buah segar (TBS) sawit dan pedagang pengepul.
“Transaksi PPN 54% sebagian ditunjang pedagang pengepul, TBS sama batubara,” ungkap Nanik, Jum’at (10/6).
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan signifikan jika tahun 2021 sektor pertambangan batubara Rp 30 M untuk tahun ini 2022 tercatat hingga Juni mencapai Rp 74 M.
“Kalo dilihat ada kenaikan dari Januari sampai Juni pertambangan hanya Rp 30 M tahun lalu dan tahun ini Rp 74 M,” jelasnya.
Sedangkan untuk sektor perkebunan kelapa sawit dari sebelumnya tahun 2021 sebesar Rp 41 M sedangkan untuk tahun ini sebesar Rp 53 M. “Untuk pertanian tahun sebelumnya Rp 41 M sekarang Rp 53 M,” bebernya.
Sedangkan untuk industri pengolahan minyak dari tahun 2021 sebesar Rp 16 M sedangkan tahun ini Juni 2022 mencapai Rp 119 M. “Industri pengolahan minyak tahun kemarin Rp 16 M sekarang Rp 119 M,” sambungnya.
KPP Pratama Wilayah 1 Bengkulu membawahi sebagian Wilayah Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko.(CW2/Suary).